Menjelajah Rimba Pidie Menuju Air Terjun Teuraceu Angen


Seharian ini hujan terus turun membasahi sigli, kami berempat terjebak di Gle Gapui dan tak bisa pergi kemana-mana. Sambil menunggu hujan reda, kami duduk berbincang mengenai rencana menuju ke air terjun di Beungga yaitu Teuraceu angen, Teuraceu sendiri merupakan kata dalam bahasa Aceh yang berarti air terjun. Akhirnya hujan reda dan hari sudah gelap, setelah magrib langsung saja kami pergi menuju ke Beungga, kami berkumpul dengan rombongan kawan-kawan  yang baru tiba dari Banda Aceh dan pergi kesana bersama-sama.

Sebelum pergi ke titik start Teuraceu Angen kita mengunjungi kantor ranger setempat yang bertanggung jawab, dan ternyata rombongan kami harus membayar Rp.250.000 untuk masuk kesana, ini merupakan aturan baru yang ditetapkan untuk siapa saja yang ingin mengunjungi Teuraceu Angen karena sekarang Air Terjun tersebut sudah dikelola oleh masyarakat setempat untuk membantu perekonomian mereka. setelah membayar uang untuk pergi ke Teuraceu Angen kami langsung menuju titik start ditemani seorang ranger yang menjadi guide kami, selain menjadi guide ranger juga bertugas untuk “mengawasi” tamu-tamu yang datang untuk menjaga kepercayaan warga setempat agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

Sesampainya di titik start kami memparkinkan kendaraan dan memasanga pengaman kemudian bersiap-siap untuk berjalan. Dengan menyalakan penerangan seadanya kami mulai berjalan, untuk menuju ke Teuraceu Angen kami harus berjalan ditengah hutan dan menyebrangi sungai-sungai, trek yang basah akibat hujan ditambah air sungai yang cukup deras karena baru saja turun hujan membuat kami harus hati-hati ketika berjalan.

Setelah satu setengah jam berjalan kami beristirahat sejenak sambil memasak kopi untuk menghangatkan tubuh. Ketika beristirahat sang guide bercerita kepada kami bahwa di kemukiman Beungga ini terdiri dari tiga dusun yaitu dusun Geunie, Cotweng, dan Lhok Keutapang, dan Teuraceu Angen adalah air terjun yang paling populer yang letaknya masuk ke dusun Cotweng. Meskipun tujuan utama kami adalah Teuraceu Angen tetapi sepanjang jalur menuju kesana ada juga beberapa air terjun lain yang tak kalah cantik yaitu Teuraceu Jerulong dan Teuraceu Palong, ditambah beberapa air tejun kecil lainnya yang tak memiliki nama yang tak kalah menarik juga untuk jadi objek fotografi. Tetapi sebelum menuju kesini kami ketika kami terjebak di Gle Gapui kami mendapat info dari bang Zian Mustaqin Founder Cerita Pidee, bahwa terdapat satulagi air terjun yang tak kalah cantik dan belum banyak orang tahu dan terletak diatas Teuraceu Angen, Teuraceu Ateuh namanya. Teuraceu Ateuh ini lah yang sebenarnya menjadi tujuan utama kami berempat.

Setelah satu jam berjalan akhirnya kami sampai di lokasi camp, sudah ada rombongan lain yang sampai terlebih dahulu, kami langsung saja mendirikan camp, memasak dan menyalakan api untuk menghangatkan diri, setelah semua beres kami beristirahat, mengumpulkan kembali tenaga untuk berjalan besok. Di pagi hari setelah sarapan kami langsung bergerak menuju ke Teuraceu angen yang tak jauh dari lokasi camp.

Teurcaeu Angen sudah mulai terlihat, hanya tinggal berjalan melewati batu-batuan untuk menuju kesana, tetapi sebelum kesana kami berbelok menuju ke arah Teuraceu Palong yang tak jauh dari situ. Setelah puas disana barulah kami mendaki keatas menuju ke Teurcaeu Angen. Debit air yang besar dan juga angin yang bertiup membawa tetesan air membuat kami basah hanya dengan berdiri disamping air terjun tersebut, inilah alasan mengapa air terjun tersebut dinamakan Teuraceu Angen.

Ketika kawan-kawan yang lain masih menikmati keindahan Teuraceu Angen, saya mencoba mencari jalan menuju ke Teuraceu Ateuh yang diceritakan sebelumnya. Trek menuju kesana sangat terjal dan dipenuhi tumbuhan liar, kami harus membuka jalur terlebih dahulu untuk bisa mencapai Teuraceu Ateuh. Setelah mendaki dengan penuh perjuangan akhirnya kami sampai di Teraceu Ateuh, air terjun ini terbilang masih sangat asri, ditambah dengan adanya kayu besar yang tersangkut di bawah air terjun menambah keunikan tersendiri dari air tejun ini. Karena letaknya yang tersembunyi di dalam hutan jauh di atas Teuraceu Angen dan jalanya yang sangat ekstrem belum banyak orang yang  tahu tentang keberadaannya. Setelah puas menikmati keindahan air terjun tersembunyi ini kami kembali menyusul rombongan yang menunggu di bawah untuk pulang.


Di perjalanan pulang lah kami baru menikmati keindahan hutan Beungga yang sebelumnya tak dapat kami lihat dengan jelas pada malam hari. Dengan sungai-sungai besar yang mengalir deras dan juga air terjun – air terjun kecil membuat perjalanan pulang kami seru dan tak terasa melelahkan.

 

Posting Komentar

4 Komentar

  1. View nya bener-bener keren semangat gan

    BalasHapus
  2. artikel keren nih ... real Picture juga mantap

    BalasHapus
  3. Artikel bermanfaat, Bang.. tetap semangat ya

    BalasHapus
  4. Good bermanfaat sekali kawan dan jangan lupa mampir blog saya iya kawan https://downloadgratisterbaik.blogspot.com , terimakasih.

    BalasHapus

Leave a comment